Translate

Rabu, 17 Oktober 2012

Apa Susahnya Menjadi Orang Baik



MENJADI dermawan tidak hanya diyakini membuat panjang umur, namun juga membahagiakan hati si penyumbang. Ini pula yang dirasakan Carlos Slim, orang terkaya sejagat selama tiga tahun berturut-turut, 2010 hingga 2012.

Dengan kekayaan mencapai US$69 miliar atau sekitar Rp662 triliun, bukan hal sulit buat Slim, anak imigran Lebanon, untuk mewujudkan apa yang diinginkannya.

Namun, pria Meksiko berusia 72 tahun itu tersadar bahwa semua kekayaan yang dimiliki dari berbagai usaha yang dijalankan sejak berusia 12 tahun tidak selamanya membahagiakan pria bernama lengkap Carlos Slim Helu.

Maka ketika usahanya dengan bendera Grupo Carso yang menjalankan usaha telekomunikasi Telmex dan America Movil mulai menunjukkan hasil, Slim pun langsung banting setir untuk menjadi dermawan atau biasa disebut sebagai filantropis.

Slim membentuk yayasan Fundacion Telmex, pada 1995 dan menjadi yayasan pertama yang dibentuk orang superkaya Amerika Latin. Yayasan ini untuk melengkapi lembaga nirlaba serupa yang dibentuk secara pribadi oleh Slim, Fundacion Carlos Slim Hel pada 1986. Kelak, Slim pun membentuk sejumlah yayasan lainnya yang digunakan untuk menyelamatkan sejumlah aset bersejarah di seantero Meksiko. Total jenderal, Slim mengguyur seluruh yayasan yang dimilikinya itu dengan hibah senilai US$4 miliar pada 2011.

Melalui Fundacion Telmex dan Fundacin Carlos Slim Hel, ia bergerak cepat untuk membantu anak-anak putus sekolah, anak jalanan dan keluarga miskin untuk bangkit dan menjalankan kehidupan seperti layaknya warga sejahtera lainnya di Meksiko.

Lewat Fundacion Telmex, Slim pada 2007 menggelar Copa Telmex, turnamen sepak bola amatir terbesar di dunia yang diikuti oleh seluruh klub sepak bola di Meksiko dengan hadiah utama uang pembinaan yang jumlahnya sangat besar.

Pada tahun yang sama, dengan menggandeng Fundacion Carlos Slim Hel, Fundacion Telmex mengucurkan dana hingga US$250 juta untuk membantu peningkatan prestasi olahraga Meksiko, sejak pembibitan hingga meningkatkan prestasi di arena olimpiade.

Belum cukup dengan kegiatan peningkatan prestasi di bidang olahraga, Carlos Slim kembali membangun Carso Institutes for Health, Sports and Education pada 2007 dengan dana hibah sebesar US$4 juta untuk membantu anak-anak di Meksiko dan Amerika Latin yang berprestasi di bidang olahraga dan pendidikan. Salah satunya adalah menyediakan beasiswa.

Untuk keperluan ini, ia bahkan sampai harus menggandeng mantan presiden Bill Clinton untuk duduk menjadi pengawas program. “Carlos Slim merupakan filantropis terpenting dunia yang tidak pernah dikenal orang kebanyakan."

Pada 2008, Slim tertarik untuk menyelamatkan benda-benda seni bersejarah di Meksiko dan menyatukannya dalam sebuah museum budaya yang luasnya terbesar kedua di dunia. Museo Soumaya, diambil dari nama mantan istrinya Soumaya Domit, dibangun di Mexico City lewat Fundacion Carlos Slim Hel.

Di tempat itu tersimpan 66 ribu benda seni bernilai tinggi termasuk patung-patung karya Rodin. Masih ada pula karya seni perupa kelas dunia seperti Leonardo Da Vinci, Pablo Picasso, Pierre-Auguste Renoir dan Salvador Dali. Bahkan, untuk ukuran Amerika Latin, museum ini menyimpan koleksi Dali terlengkap.

Slim juga pernah terlibat dalam restorasi bangunan-bangunan tua di Mexico City lewat lembaga amal, Fundacion del Centro Histrico de la Ciudad de Mexico A.C bersama selebriti Jacobo Zabludowsky. “Saya ingin merevitalisasi dan menyelamatkan pusat kota Meksiko yang memiliki nilai sejarah tinggi. Ini memungkinkan orang-orang memiliki kesempatan hidup yang lebih baik serta akses hiburan yang lebih memadai di area bersejarah ini," kata Slim seperti dikutipTelegraph.

Tidak ada komentar: